Main game ternyata bermanfaat, oh yah?? Permainan tembak menembak seperti airsoft gun atau skirmish dan beragam game komputer serta online sudah menjamur. Selama ini game sudah lama bersahabat dengan anak" namun belum tentu bersahabat dg org tua si anak. Mengapa??? karena para orang tua khawatir permainan macam itu dapat mengganggu jam belajar si anak. Bener juga sih...Tapi don't worry...sebuah studi yang dipublikasikan Journal Current Biology mungkin bisa merendam kekhawatiran orang tua..Dalam studynya permainan tembak menembak melatih pemainnya untuk mengambil keputusan yang cepat. Tak hanya itu, peneliti juga menyimpulkan permainan tsb juga membantu seseorang lebih sensitif dgn lingkungan sekitarnya. Kemampuan lain yang juga dikembangkan adalah kemampuan bergerak, mengarahkan, membaca situasi dan mengikuti seseorang ditengah keramaian...
Salah seorang peneliti Daphne Bavelier mengatakan sebuah pendapat yang keliru jika permainan tembak menembak hanya bermanfaat sebatas kesenangan.Lebih dari itu, permainan tersebut juga melatih akurasi dan kecepatan. "Permainan aksi ini membuat para pemain harus memutuskan langkah yang cepat dan tepat. Jika anda berpikir lambat dalam sebuah operasi misalnya, tentu hasilnya akan berbeda. Setiap keputusan yang diambil individu dari segala kemungkinan didasarkan pada perhitungan dan pertimbangan yang kemudian dikenal sebagai inferensi probabilistik
       Nah untuk mengetahui laebih lanjut mengenai manfaat main game ini, tim riset membentuk dua kelompok dengan partisipan berusia 18 hingga 25 tahun. Oleh peneliti, kelompok pertama diharuskan bermain game Call Of Duty 2 dan Unreal Tournament. Sedangkan kelompok kedua diharuskan bermain game strategi seperti The Sims 2. Masing-masing kelompok diharuskan bermain selama 50 jam. Usai bermain, setiap partisipan diberikan tes. Hasilnya, kelompok pertama mengalami peningkatan kemampuan 25 persen dalam hal membuat keputusan...
      Lalu hubungannya dengan Leadership dan Pengambilan Keputusan??? Sudah jelas donk...seorg pemimpin dalam sebuah organisasi harus bisa berpikir cepat dan tepat. Cepat dlm memecahkan masalah dan menangkap target pasar. Tepat dalam pengambilan keputusan dimana semua itu didasarkan pada perhitungan dan pertimbangan yang matang..Selain itu seorang leader juga harus bisa mengarahkan bawahannya dengan bergerak luwes, membaca situasi dari perkembangan pasar, dan mengikuti strategy yang diluncurkan comptetitor...
      Ehm...memang bermanfaat, tapi game ini kan umumnya dikonsumsi anak-anak.. Apakah anak-anak sudah berpikiran sampai kearah leadership dan pengambilan keputusan ?..... Secara mendalam belum tp setidaknya bisa melatih segala sifat" kepemimpinan, akan memberikan hasil yang lebih bermanfaat lg bila orang tua mendampingin mereka saat bermain.. Orang tua bisa mengajarkan dan mengarahkan mereka...
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID
Rabu, 15 September 2010
Artikel ini langsung dianalisa agar tdk kepanjangan postingannya^o^

7 komentar:

bagus sih maen game tembak menembak. Bisa melatih kepemimpinan n pengambilan keputusan. Tapi, aku punya teman yang maniak maen game tembak-tembakan. Gamenya point blank. Tau kan? Teman g ampe maniak bgt n melupakan segalanya ketika maen. Termasuk tgs kuliah n bersosialisasi dgn tmn. (ketika diajak ngumpul, malah asik maen PB).

Yg ingin g sampaikan sih, game pada dasarnya bagus karena ada manfaat yg bs diambil (melatih otak, menambah kosakata bhs ing, jd lbh kreatif, hev fun, dll). Tapi game jg bs menjerumuskan kita, apalagi klo yg uda maniak. (habisin waktu, tenaga, n uang). Ujung2 bisa merusak kesehatan krn sering ngembun.

Jadi, semua diserahkan lagi kepada kita. Jangan konsumsi berlebihan karena segala sesuatu yg berlebihan itu tidak bagus. Mendingan maen sewajarnya dan dapatkan manfaat positifnya. Hehe
Ver'z

:)
nice post.
orang2 kan sering mengatakan bahwa game (kalo di artikel ini, game perang2an) harus dijauhi. khususnya orang tua, khawatir anak2 akan ketagihan dan berperilaku menyimpang, mjd lebih nakal karena setiap hari memainkan aksi tembak menembak, dll. kecemasan orang tua adalah hal yang wajar. akan tetapi, coba deh para orang tua ikut melihat bahkan main juga game nya sama anak2. itu berguna lho. sambil bermain, arahkan anak2 tentang strategi gamenya dan selalu hubungkan sama dunia nyata. jadi nggak cuma main, tapi sambil belajar juga. saya setuju jika dikatakan bahwa game seperti ini meningkatkan kepemimpinan dan kecerdasan mengambil keputusan. untuk remaja memang terbukti bagus (seperti hasil penelitian yg sudah ada). karena daya analisa, leadership, sampai daya saing para pemain pasti mjd lebih terasah.
tapiii,, diharapkan jangan sampe malah jadi nge-game aja terus tiap saat dan jadi 'autis' ya. bahaya tuh...

Bagaimana dengan orang yang tidak suka main game tembak-tembakan? Apakah ada alternatif game genre lain yang bisa dipakai untuk melatih leadership kita??

Eits...Beritanya sama leh.. hehe... Yah,menurutku main game itu sah-sah saja selama tidak mengganggu jadwal kita yang lainnya. Asal tidak berlebihan maka kita juga pasti bakal dapat manfaatnya deh. hehe...

kalo menurut g, main game itu tergantung masing2 orang dalam menilainya,perlu ada batasan2 yang hendak diperhatikan (cieh i lehhh gaul amit bahasanya), dengan begitu kita bisa menyeimbangkan otak kanan n otak kiri (mank einstain hehehhe)

Dalam perancangan sebuah game, tidak melulu berpusat pada apa yang hendak di mainkan, tapi juga mencakup gambar arena, dan desain gerak. Sedikit banyak game tercipta karena si pembuat sudah bisa merasakan suasana sesungguhnya yang di virtualkan dalam game tadi. Mengingat membuat game itu agak sedikit rumit dan diperlukan imajinasi, maka sebuah game hasil ciptaan seorang designer mempunyai nilai lebih. Dimulai dari pembuatan game flash yang paling sederhana, sampai pembuatan game 3 dimensi yang katanya perlu tingkat detail yang tinggi. Dari sini kita bisa menilai bahwa pembuatan game adalah suatu proses. Sekarang bagaimana bila yang bukan menciptakan, memainkan game tadi? Tentu saja si pemain (player) terbius dalam suasana virtual yang diciptakan designer game. Game bergenre action seperti yang disebutkan di atas memang lebih interaktif, pemain tidak lagi pasif, kita bisa bicara dengan lawan main yang juga manusia yang duduk di depan computer (jika dilakukan secara online). Kita bisa meng-command, meng-wish, dan meng-shout. Call of Duty 2 dan Unreal Tournament adalah versi lama, sekarang sudah ada versi terbaru. Seingat saya, pada waktu SMP Unreal Tournament sudah sampai yang ke – 2, dan sampai saya SMA Call of Duty sudah sampai versi ke 4. Mengenai perkembangannya sekarang kurang tahu. Begitu juga SIMS, sekarang sudah banyak bermunculan versi – versi terbaru. Tapi, saya kurang setuju jika anak – anak bermain game seperti itu bisa di dampingi. Pengalaman saya, begitu main game seperti call of duty dengan tingkatan level VETERAN bisa lupa sekeliling. Hahahahahahahaha. Kita cenderung sibuk menembaki musuh, mengawasi sekeliling, dan melempar balik bom yang di lempar oleh musuh ke arah kita. Di tambah dengan suara senapan yang bising, bunyi ledakan, dan expresi ketika gagal berulang – ulang, menjadikan diri kita ingin lebih konsentrasi, dan tidak mau diganggu. Cukup pakai headphone di telinga, bisa jam – jaman tak sadarkan diri. Hahahahahahahaha. Tapi saya setuju dengan yang dikatakan oleh penelitian tadi, memang benar ketika bermain call of duty kita harus berpikir cepat, salah tembak atau menembaki teman, misi gagal, lalu ketika di serang dari arah yang kita tidak tahu, maka kita akan cepat – cepat mencari perlindungan. Sudah bisa berlindung kembali kita diberondong tembakan dan kali ini di tambah lemparan granat. Jika kita terlambat bereaksi, maka “GAME OVER”. Granat yang dilempar tadi kemungkinan meledak mengenai kita atau meledak ketika hendak dilempar menjauh. It’s full action. Dan kenapa kita bisa terbius? Karena game selevel call of duty sangat hidup dan seperti perang sungguhan. Kita bisa menembaki teman dengan sengaja ataupun tanpa sengaja…………. Wew….. uda panjang nih, saya tutup ya, nov ^^ (maaf jika ada salah – salah kata……… just share experience)

Tq guys for the opinion,,,sorry nih baru sekarang saya tanggapi....wkwkwk
@ Vera : dari artikel diatas game memang bs merubah kepribadian sekali gus membentuk kepribadian. Kalo yang merubah kepribadian ya itu td menjadi maniak game sehingga melupakan dunia luar. Disini diperlukan perhatian orang tua utk mengingatkan dan mungkin membatasi anak-anaknya dalam main game. Jadi bisa dibuat semacam jadwal buat anaknya.. Tentu harus dibiasakan dari kecil...

@ Tita : klo td kan game merubah kepribadian, nah klo seperti yang dikatakan Tita adalah game sbg pembentuk kepribadian. Tentu peran org tua sangat penting disini...

@ Princes Juliet: menurut saya, umumnya semua game memiliki tingkatan / level yg harus berhasil kita lewati, itulah namanya "The Winner". Utk bisa keluar sbg The Winner, pemain memerlukan strategi utk menaklukan stp rintangan. Jika kalah strategi ya keluar sbg Game Over. wkwkwkwk... Nah game" yg sudah prh dimainkan sama dek Princes sudah pasti jg perlu strategi utk bisa menang. Intinya utk melatih leadership kita dlm hal analisa, pengambilan keputusan, dll tdk hanya digame tembak-menembak. Digame yg lain jg bisa, misalnya Dinner Dash, kita hrs pny strategi gimana agar semua pengunjung bs terlayani dan pergi dg meninggalkan koin sbg poin kita... Dalam game ini kita dituntut utk gerak cepat dan teliti... Klo g main game ini 10x paling yg menang cm 1x...hahahaha...

@ Merry : sama ga apa" karena kita sudah terbiasa bersama...hahahhaa...

@ Erica : otak kiri dan kanan gimana menyeimbangkannya tuu....??? hahahaha

@ Denny : Gpp panjang, bagus donk kan bisa sharing-sharing...hehehehe

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
hmm yah seperti yg difoto deh, umumnya g ga sk yg ribet, just take it easy...wkwkwk

Yahoo Messenger

Chat Box

Pengikut

Blog Archive

Anda Pengunjung ke-